Pelajaran Dari Betlehem

"Demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.




Pada waktu kedatangan Kristus yang pertama kali para imam dan penulis tentang Kota Kudus, kepada siapa sabda Allah telah dipercayakan, seharusnya mengerti tanda - tanda zaman dan memaklumkan kedatangan Kristus yang dijanjikan. Nubuatan Mikha menunjukkan tempat kelahiranNya, Daniel mencantumkan waktu kedatanganNya. Allah menyerahkan mubuatan - nubuatan ini kepada para pemimpin Yahudi; tidak ada maaf bagi mereka jika mereka tidak mengetahui dan mengumumkan kepada orang banyak bahwa kedatangan Mesias sudah dekat. Ketidaktahuan mereka merupakan akibat kelalaian yang berdosa. . .

Semua orang seharusnya sudah bersiap - siap dan menunggu - nunggu supaya mereka boleh berada di antara yang pertama menyambut Penebus dunia. Tetapi, di Betlehem dua orang yang mengadakan perjalanan dari bukit - bukit Nazaret sudah lelah menyusuri jalan sempit yang panjang menuju ke bagian timur kota, dengan tidak berhasil mencari tempat istirahat untuk menginap malam itu. Tidak ada pintu yang terbuka untuk menerima mereka. Di dalam sebuah gubuk hina yang disediakan untuk binatang, akhirnya mereka mendapat tempat bermalam, dan di sanalah Juruselamat dunia lahir. . . .

Tidak ada bukti bahwa Kristus sudah ditunggu - tunggu, dan tidak ada persiapan untuk kedatangan Raja kehidupan. Dalam ketakjuban pesuruh sorga sudah hampir pulang ke sorga dengan membawa berita yang memalukan, ketika ia menemukan sekelompok gembala yang sedang menjaga ternak mereka pada malam hari, dan ketika mereka memandang ke langit yang penuh dengan bintang, sambil merenungkan nubuatan kedatangan Mesias ke bumi, dan merindukan kedatangan Penebus dunia. Mereka inilah suatu kumpulan orang yang bersedia menerima kabar dari sorga itu. Maka tiba - tiba malaikat Tuhan muncul, memaklumkan kabar baik mengenai kesukaan besar. . . .

Oh, betapa suatu pelajaran yang indah cerita Betlehem yang ajaib ini! Betapa hal ini menegur ketidakpercayaan kita, kesombongan kita dan kesenangan diri. Betapa hal ini memberi kita amaran supaya berjaga - jaga, jangan dengan pelbagai kejahatan kita, sehingga kitapun gagal mengerti akan tanda - tanda zaman. dan dengan demikian tidak mengetahui hari kedatangan Tuhan kita.

(Tulisan ini dikutip dari buku "Maranatha Tuhan Datang" yang ditulis oleh Ellen G. White, seoarang hamba Allah yang mendapatkan ilham roh kudus)

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan jika ada pertanyaan dan beri tanggapan anda dengan berkomentar disini ...